Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI), Popi Rahim turut menghadiri Film The Golden Rule di Cinepolis, Cibubur Junction, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024). Ia menilai film tentang toleransi untuk semua agama ini sangat cocok untuk semua kalangan.
“Film ini mengingatkan kita tentang bagaimana
berkomunikasi dengan memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri kita
sendiri, film ini penuh manfaat untuk masyarakat agar kita hidup secara
berdampingan secara damai,” ucap Popi.
Menurut Popi yang juga mantan wartawan elshinta.com
ini, pemutaran film di Cinepolis ini juga hasil kerjasama dengan Indonesan
Citizen Journalist Association atau Aliansi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI).
Salah satu pemeran dalam Film The Golden Rule adalah
President of Nusantara Foundation USA, Imam Shamsi Ali. Imam Islamic Center of New York ini juga tengah
membangun pesantren di New York, Amerika Serikat,
Pemutaran film ini dihadiri langsung oleh dua
sutradara berbakat Film The Golden Rule, Princess Cheryl Halpern dan Princess
Natasha Dematra.
Selain itu turut hadir, Duta Besar Sudan untuk
Indonesia H.E. Dr. Yassir Mohamed Ali. Ia mengatakan film ini sangat cocok
sekali ditonton dalam bulan puasa ini, karena Golden Rule (aturan emas) itu
aturan emas itu sangat penting sekali bukan hanya untuk diri kita, tapi untuk
dunia.
“Adalah hal sangat baik untuk kita dapat berbuat
baik kepada diri kita sendiri juga sama seperti kepada orang lain di sekitar
kita. Lingkungan kita ini terlalu banyak tercemar dan lain -lain dan itulah
salah satu penyebab kenapa kita sekarang menderita, adalah karena kita
tidak perhatikan lingkungan,” ungkap
Yassir yang didampingi Sutradara Film Golden Rule Princess Cheryl Halpern dan
Princess Natasha Dematra.
Perwakilan Negara Sudan ini menyatakan, bagaimana
Golden Rule ini bisa kita aplikasikan didalam kehidupan nyata, dengan mengerti
agama kita dengar sebenar -benarnya. Tuhan mengajarkan kita untuk dapat
mengerti arti agama itu sendiri dan mengerti bahwa artinya agama itu adalah
cinta dan membawa kita satu dengan Tuhan.
Golden rule itu sendiri bagaimana kita dapat
menerima diri kita dan tuhan. Walaupun agama itu berbeda, hindu, Kristen,
muslim, budha, tetapi pada intinya semuanya sama, yaitu hal sangat baik membuat
diri kita sama memperlakukan terhadap oarnag lain, tambahnya.
Ia juga mengungkapkan banyak sekali orang -orang
yang mempergunakan agama itu sebagai untuk hal -hal ideologi yang lain, dan
juga menggunakan agama sebagai senjata untuk melakukan hal -hal buruk atas
namakan agama.
“Tuhan mengajarkan kita untuk mendapat mengerti arti
agama itu sendiri dan mengerti bahwa arti agama itu adalah cinta dan membawa
kita satu dengan Tuhan.”
Sutradara Princess Cheryl Halpern mengatakan, film
yang digarap dalam 2,5 tahun ini, tentang perdamaian dan toleransi ini
mengangkat tema tentang The Golden Rule yang dikenal juga sebagai Etika Timbal
Balik, juga dikenal sebagai aturan emas, sebuah nilai universal yang sangat
penting untuk perilaku sosial sipil. Etika timbal balik mengajarkan kita untuk
“lakukan kepada orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan untuk diri anda
sendiri dan sebaliknya, jangan lakukan kepada orang lain apa yang tidak ingin
anda lakukan kepada diri anda.”
Dokumenter ini menyajikan tujuan perilaku inti ini
yang merupakan pusat setiap agama dan harus dianut secara dinamis di dunia kita
di mana kekerasan, prasangka, dan ketidakadilan sangat banyak ditemukan.
Pemutaran ini dihadiri oleh berbagai organisasi keagamaan dan pemimpin
spiritual serta diikuti dengan diskusi antaragama.
Dalam acara ini juga, Visions of Peace Initiative
dan film The Golden Rule: Do Unto Others... mendapatkan penghargaan Indonesian
Christian Peace Award, Indonesian Muslim Peace Award, Indonesian Hindu Peace
Award dari tiga yayasan agama berbeda.
Film Golden Rule juga telah diputar di Gedung
Parlemen Indonesia. Selanjutnya tur film perdamaian dan toleransi ke Pusat
Kebudayaan Rusia, MAN 4 Bogor, SMA Sagamulya, SMAN 1 Cigombong.
Dalam rangkaian tur nonton film ini puluhan ribu
generasi muda ikut menonton dan berpartisipasi dalam Diskusi Film tersebut.
Princess Cheryl Halpern, pendiri Visions of Peace
Initiative dan juga merupakan ko-produser, menjelaskan keputusan untuk membuat
dokumenter ini dengan mengatakan, "Toleransi, keinginan untuk menerima
perilaku dan keyakinan yang berbeda dari milik Anda sendiri, sangat penting
untuk mencapai kesopanan dan menghormati keragaman. Sayangnya, toleransi tidak
termasuk dalam genom manusia. Toleransi harus diajarkan kepada anak-anak kita.
Kita perlu memberikan pendidikan dan dukungan untuk memungkinkan anak-anak kita
menolak intoleransi, perpecahan, dan ekstremisme yang mereka alami. Inilah misi
Visions of Peace Initiative.
Sebelumnya, dokumenter tentang “The Golden Rule: Do
Unto Others...” yang dibuat oleh Visions of Peace Initiative, mengadakan pemutaran
perdana di Cinepolis Cinema, Denpasar,
Bali pada bulan Januari lalu. Film ini diproduksi sebagai kolaborasi antara tim
produksi HQ Creative pemenang penghargaan di Amerika, Angel Pictures pemenang
penghargaan di Indonesia, dan Visions of Peace Initiative.
Melalui program-program Visions of Peace Initiative,
peserta Indonesia telah belajar untuk menganut nilai universal keberagamaan dan
kesopanan sosial yang dikenal sebagai Aturan Emas, 'Lakukan kepada orang lain
seperti yang ingin Anda lakukan kepada Anda sendiri.'
Sejak berdirinya, Visions of Peace Initiative yang
non-profit telah berkomitmen untuk memotivasi anak-anak Indonesia, usia 5
hingga 18 tahun, untuk menggunakan bakat seni mereka untuk menyebarkan ide dan
berbagi pandangan tentang toleransi, perdamaian, dan penghormatan terhadap
kemanusiaan.
Sekolah, panti asuhan, dan organisasi keagamaan,
yang mewakili semua agama dan denominasi etnis, telah berpartisipasi dalam
lebih dari 100 acara dan program Visions of Peace Initiative. Dengan mendorong
pemuda untuk mengekspresikan visi mereka untuk kehidupan berdampingan secara
damai melalui seni, Visions of Peace Initiative telah membantu mengidentifikasi
area alienasi dan ketidakpercayaan antara pemuda dan telah menumbuhkan sikap
yang lebih terbuka, jujur, dan toleran dari para peserta. Pengakuan atas
keberhasilan program-program Visions of Peace Initiative telah datang melalui
beberapa nominasi Nobel Peace Prize yang diraihnya.
Visions of Peace Initiative bersama mitra
produksinya, HQ Creative dan Angel Pictures, berkomitmen untuk menyampaikan
pesan penting The Golden Rule dalam upaya untuk mendorong dunia yang lebih
damai dan toleran.
0 Comments